Advertisemen
Bismillah. Aku hijrah, Ya Allah. Kuatkan. Istiqomahkan. . . . Dunia dan tawarannya. Serba gemerlap penuh kesenangan. Hijrah dan konsekuensinya. Serba tantangan dan ujian. Bilamana aku ikuti dunia, maka pasti kesenangannya akan aku dapatkan. Andai dunia yang aku cari, Aku tak perlu susah menjadi seperti mereka. Kun anta. Jadi diriku sendiri. Apa yang aku mau. Ya itulah yang ku tuju. Jangan usik aku! Biarkan aku begini saja. Aku nyaman. Nyaman dengan rambutku yang tergerai. Yang sesekali tersibak angin dan aku cepat-cepat merapikannya dengan jemariku. Ada apa? Kenapa? Ada yang salah? Baiklah, akan kuceritakan. Dengar. Dan aku tiba di suatu ruangan yang nyaris luput aku kunjungi. Mas-jid. Untuk sholat? Tidak, aku hanya ingin menyendiri. Sendiri. Menyepi. Hanya ada aku dan hembusan nafasku. Aku menangis. Aku menutupi wajahku. Malu. Malu! Lalu seorang wanita menyentuh bahuku. Anne. "Bunda, kenapa mbak itu nggak pakai kerudung? Is she moslem?" terngiang kembali kata-kata gadis itu. Gadis cantik yang kutebak seusia lima tahun, mengucap kalimat seperti itu di hadapanku. "Who am I? Moslem?" Ya. Pasti. Aku muslim. So, what next? Kenapa memangnya jika aku tak berkerudung? Maaf, apa istilahnya? Pakaian syar'i. Oh, yaa.. Itu. Aku hanya tak ingin terlalu berlebihan. (Berlebihan?) Sampai di sini. Aku harap pemikiranku ini tak menimpa muslimah yang lain. Menganggap bahwa berpakaian syar'i adalah berlebihan. Dengan redaksi lain, "Janganlah pakai pakaian syar'i!" Aku memutuskan hijrah setelah aku melalui proses berpikir. Siapa aku? Darimana aku berasal? Untuk apa aku diciptakan? Dan akan kemana aku setelah kehidupanku di dunia berakhir? Dan semua terjawab setelah aku mengkaji Islam. Anne. Dialah yang berperan banyak selama proses hijrahku. Hingga aku paham makna hidup ini. Akulah hamba yang Allah ciptakan untuk beribadah padaNya. Dan kepadaNya lah nantinya aku akan kembali. Dan masalah pakaian syar'i, itu hanya salah satu dari sekian banyak kewajiban yang harus aku jalankan sebagai seorang muslim. Bukan berlebihan, tapi taat. Masalah banyak cibiran, itu konsekuensi. Ridho Allah yang kucari. Karena memang itulah kebahagiaan yang hakiki. 💕💕💕 . 📝@rahmasyahidah_ http://ift.tt/2f12zSN
Advertisemen