Antara kita.
Telah ada yang berjanji.
Untuk menggapai sebuah mimpi.
Mimpi yang telah lama ingin diwujudkan menjadi nyata.
Walau pernah gagal.
Tapi kita tetap mencoba untuk yang kedua kalinya.
Saat itu kita sama-sama berusaha.
Saat itu kita sama-sama berjuang.
Saat itu kita sama-sama menjadi saksi.
Antara aku dan kalian.
Kadang lelah.
Kadang menyerah.
Namun, karena sebuah cita-cita.
Kita masih ingin terbangun dari kegagalan yang pernah terjadi diwaktu yang telah lalu.
Saling mendukung.
Saling berdo'a
Meskipun salah satu dari kita harus jatuh pada keadaan yang sama.
Yang terpenting.
Usaha telah ada untuknya.
Dan pada akhirnya.
Kalianlah yang menjadi orang-orang pilihan.
Untuk meneruskan mimpimu.
Dan mimpiku juga.
Melangkahkan kaki untuk meninggalkan semua orang yang menyayangimu.
Dengan harapan.
Kau akan pulang dengan membawa rasa bangga dan haru untuk mereka.
Tetapi, disisi lain.
Aku menjadi berteman sepi.
Kalian meninggalkanku.
Ada kalanya aku ingin mencoba untuk menghubungimu seperti biasanya.
Tapi aku sadar.
Duniamu tak seperti dahulu lagi.
Mungkin, jika suatu hari nanti aku merasa rindu pada saat kita masih bisa tertawa bersama?
Aku tak tahu lagi dimana aku harus melakukan itu semua.
Haruskah aku tersenyum sendiri?
Haruskah aku tertawa sendiri?
Haruskah aku melakukan itu semua?
Sendiri?
Aku memang egois jika mulai tak mengerti dengan keadaanmu.
Mereka diluar sana mendo'akanmu.
Tapi aku kadang memandangi apa yang ada pada hidupku saat ini dengan sedikit rasa menyesal.
Tahukah kamu?
Air mataku tak dapat terbendung.
Disaat membutuhkan kehadiranmu disisiku.
Mendengar segala kisahku.
Justru aku harus kembali memaklumi.
Bahwa kau tak bisa mendengarkannya saat itu pula.
Aku kini sudah terlalu akrab dengan duniaku yang telah sedikit berubah.
Mencoba untuk berbaur pada keramaian.
Mencari siapa dan siapakah yang dapat menemani tuk mengisi tiap perjalanan hidupku.
Sayang, usaha itu selalu terkalahkan.
Karena aku belum siap merasa kehilangan kembali karena sebuah cita-cita.
Kini, kalianlah yang telah berhasil membuatku merasa terasingkan dari dunia ini.
Bahkan rindu itu selalu ada berkat kepergianmu.
@amaliahrh http://ift.tt/2yaYMuy http://ift.tt/2f12zSN
via Tumblr http://ift.tt/2g56IXC