-->
Powered by Blogger.

May 04, 2019 at 07:47AM

Advertisemen

Bagi pasangan yang baru menikah, Ramadhan tentu menjadi momen istimewa, sebab inilah kali pertama kita berpuasa dengan pasangan. Pasangan baru biasanya masih kesulitan mengontrol nafsu saat saling berdekatan. Nah, supaya bisa lebih terkontrol, pasutri muslim harus paham batasan-batasan yang boleh & tidak boleh dilakukan selama sama-sama berpuasa. Bolehkah pasutri bermesraan sewaktu puasa? Jawab singkatnya: boleh, selama ghoirul istimta', yaitu selama tidak dinikmati sebagai aktivitas yang menjurus ke syahwat. Boleh jika bermesraan dilakukan semata-mata untuk menunjukkan kasih sayang, bukan syahwat seksual. . Contohnya bolehnya memanggil sebutan sayang, mengecup kening istri, mencium tangan suami, dan seterusnya. Syaikh Muhanmad bin Sholih Al Utsaimin menulis, "Tidak mengapa suami bermesraan dengan isterinya, atau isteri mengucapkan kata-kata mesra kepada sang suami saat puasa, dengan syarat keduanya merasa aman tidak keluar mani (akibat perbuatan tersebut). Jika keduanya tidak merasa aman dari keluarnya mani, seperti orang yang hasrat seksualnya tinggi dan dia khawatir apabila bermesraan dengan isterinya akan batal puasanya akibat keluar mani, maka tidak boleh baginya perbuatan itu, karena akan menyebabkan rusaknya puasa. Demikian pula halnya jika dia khawatir keluar mazi" . Dalil dibolehkannya mencium dan bermesraan bagi orang yang merasa aman tidak keluar mani, adalah riwayat Bukhari (1927) & Muslim (1106) dari Aisyah ra, dia berkata, "Nabi saw mencium dan bercumbu (dengan isterinya) saat beliau berpuasa. Dan beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan syahwatnya di antara kalian" Dalam shahih Muslim (1108) dari Amr bin Salamah, dia bertanya kepada Rasulullah saw, "Apakah orang berpuasa boleh mencium?" Maka Rasulullah bersabda, "Tanyalah kepada dia (maksudnya Ummu Salamah)". Lalu Ummu Salamah memberitahukannya, bahwa Nabi berbuat seperti itu (mencium saat berpuasa) Lalu apa contoh aktivitas yang dilarang? Seperti meraba-raba kemaluan pasangan, atau organ vital lainnya agar kita atau pasangan merasa nikmat akibat rangsangan seksual. Ini aktivitas yang bisa menimbulkan syahwat, padahal puasa dilakukan agar kita bisa menahan syahwat. Wallahu a'lam http://bit.ly/2f12zSN
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Tausiyah Cinta - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger