-->
Powered by Blogger.

. . 1. Cara Shalat Kusuf (Gerhana matahari) sama dengan shalat...

Advertisemen


.
.
1. Cara Shalat Kusuf (Gerhana matahari) sama dengan shalat Khusuf (Gerhana Bulan)

Ibnu Mundzir berkata, ”Shalat gerhana bulan dilakukan sama sebagaimana shalat gerhana matahari.” (Al-Iqna)

2. Sunnah muakkadah dilaksanakan bersama imam di masjid

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari berkata, “Pendapat  tentang disyariatkannya shalat gerhana matahari secara berjamaah adalah pendapat jumhur. Apabila imam yang bertugas belum hadir, maka sebagian dari mereka menjadi imam bagi sebagian yang lain"

Meski demikian, seseorang yang menyaksikan gerhana, namun kondisinya tidak memungkinkan menghadiri shalat jamaah di masjid, maka tidak mengapa shalat sendiri di tempat tinggalnya.

3. Tanpa Adzan & Iqomah

Yang disunnahkan ketika itu adalah mengucapkan 'Ash-Shalatul Jami’ah’. Dalilnya hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr yang berkata, “Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah, dikumandangkan ash-shalatul jami’ah.” (HR. Bukhari Muslim)

4. Shalat 2 raka'at, melakukan 2 kali ruku’ dalam setiap raka'atnya, lalu ada khutbah gerhana

Dalam hadits Imam Bukhari,
“Dari Aisyah, beliau menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri (membaca alfatihah & surat) Kemudian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut (membaca alfatihah & surat) namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya”
.
“Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut”
.
“Pada raka’at berikutnya, beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak. Setelah itu beliau berkhotbah di hadapan orang banyak, beliau memuji dan menyanjung Allah”

5. Mengeraskan bacaan dalam shalat
.
“Nabi mengeraskan suara ketika membaca surat di dalam shalat gerhana bulan" (HR. Bukhari & Muslim)
.
.
.
Tag teman yang lain untuk dakwah malam ini
@indonesiabertauhid
#IndonesiaBertauhid http://ift.tt/2hDKKe6 http://ift.tt/2f12zSN



via Tumblr http://ift.tt/2vGhKI4
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Tausiyah Cinta - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger